Youjitsu 2st Year Volume 3

Chapter 1: Berbagai strategi yang berbeda-beda

- 3 min read - 495 words -
Enable Dark Mode!

Chapter 1 : Berbagai strategi yang berbeda-beda (Part 1)

20 Juli. Musim panas yang panjang di sebuah pulau tak berpenghuni sudah di depan mata. Dengan dikelilingi lautan yang luas dan jernih di bawah langit biru.

Telah ditetapkan bahwa para siswa akan menghabiskan waktunya di sini selama dua minggu ke depan.

Jika pada malam harinya tidak berawan, pemandangan bintang-bintang di langit mungkin akan menarik perhatian banyak orang.

Mengobrol dengan teman-teman, duduk bersandaran dengan orang yang spesial.

Berkumpul di sekitar api unggun, menari, dan bersenang-senang. Salah satu bagian dari masa muda.

Mengingat akan fantasi tersebut, orang-orang mungkin akan salah mengartikannya sebagai liburan musim panas yang menyenangkan.

Namun bagi siswa SMA Koudo Ikusei, pulau terpencil ini akan menjadi sebuah tantangan untuk mereka.

“Seperti yang dikatakan Mashima-sensei, pulau ini jauh lebih besar dibanding pulau tak berpenghuni yang kita kunjungi tahun lalu.”

Hirata Yousuke yang berdiri di sampingku, berkata demikian.

Memang benar, ukuran pulau ini jauh lebih besar daripada yang tahun lalu.

Bahkan konten ujiannya juga telah ditingkatkan.

“Kita hanya perlu bertahan selama dua minggu ke depan, tapi, mungkin nanti ada beberapa siswa yang akan terdiskualifikasi.”

“Ya. Menurutku terjadinya hal di luar dugaan kemungkinannya cukup tinggi. Bagaimanapun, mengamankan air akan tetap menjadi prioritas yang utama.”

Kami bahkan bisa merasakan hawa panasnya dari atas kapal.

Terik matahari di musim panas ini menyebabkan pantai pulau itu menjadi gersang.

Pada akhir bulan Juli ini, tercatat bahwa suhunya hampir mendekati 40 derajat celcius. Seperti yang dikhawatirkan Yousuke, kami harus berhati-berhati terhadap sengatan panas agar tidak mengalami dehidrasi.

Situasinya perlahan-lahan semakin jelas, ketika kapal sudah hampir tiba di pulau tersebut.

“Aku ingin tahu.. apakah dulu ada orang yang pernah tinggal di sini?”

“Mungkin saja ada.”

Pelabuhan pulau itu terlihat semakin dekat, nampaknya tempat ini dirawat dengan baik.

Alih-alih berputar mengelilingi pulau, kapal langsung menuju ke pelabuhan.

Hitung mundur sebelum Ujian Khusus dimulai, Yousuke memegang erat pagar di dek kapal, hal itu berlawanan dengan wajahnya yang tampak tenang. Dalam dua minggu ke depan, akan ada perubahan drastis dalam lingkungan sekolah. Beberapa kelas akan naik dan turun peringkat, lalu siswa dari beberapa kelas akan putus sekolah. Tidaklah aneh jika hal-hal seperti itu terjadi. Mulai semester kedua, situasinya benar-benar akan sangat berbeda. Dan.. itu adalah perkembangan yang tak di inginkan sama sekali oleh Yousuke yang mencintai perdamaian.

Karena itu, tak heran jika dia mengeluarkan kekuatan yang berlebih tanpa dia sadari.

Sebuah pengumuman akhirnya disiarkan di atas kapal, yang mana isi pengumuman tersebut adalah menginstruksikan kami untuk bersiap-siap turun dari kapal.

“Apa kau sudah siap, Yousuke?”

Sementara kedamaian yang telah dia lindungi selama ini sedang terancam, aku bertanya begitu kepadanya dengan wajah serius.

Sambil merasa gelisah, Yousuke mengangguk satu kali dan melihat ke arahku.

“Aku akan melakukan yang terbaik agar aku tidak meninggalkan penyesalan nantinya. Saat ini, hanya itu satu-satunya yang bisa kulakukan demi kelas kita.”

Dia tidak ingin satupun siswa dari kelas kami dikeluarkan dari sekolah.

Namun, kemungkinan korban dari teman sekelas tidak bisa dikurangi menjadi nol.

Dengan pemikiran begitu, aku pun meninggalkan dek kapal bersama Yousuke.

***