Youjitsu 2st Year Volume 2

Chapter 3 (Part 2)

- 29 min read - 5995 words -
Enable Dark Mode!

Chapter 3 : Musim panas yang semakin dekat, firasat akan pertempuran yang sengit (Part 2)

Mengingat siswa kelas satu baru saja menyelesaikan ujian khusus pada akhir bulan Mei lalu, tidak aneh jika ujian khusus untuk siswa kelas dua akan segera diumumkan. Kami harus mempersiapkan diri untuk hal itu.

Seolah untuk menguji persiapan kami, kelas pagi ini dimulai dengan suasana yang berbeda.

“Tampaknya kalian semua sudah hadir di kelas.”

Setelah memastikan kehadiran semua siswa, Chabashira mulai mengoperasikan tablet dan menghubungkannya ke monitor.

Beberapa saat kemudian, layar monitor berubah menjadi putih, setelah itu Chabashira mengalihkan pandangannya ke arah kami.

“Aku sudah cukup lama mengenal kalian. Aku yakin kalian semua bisa menebaknya.”

Sebuah ujian khusus akan dimulai.

Semua orang di kelas memikirkan hal yang sama ketika mendengar kata-kata itu, tapi mereka masih menunggu penjelasan dari Chabashira.

Setelah mengumpulkan perhatian semua siswa, Chabashira tertawa kecil.

“Memang benar kita akan membicarakan tentang ujian khusus. Tapi, kita akan membahasnya nanti agar kesenangan ini berlangsung lebih lama. Pertama-tama, mari kita bicarakan tentang liburan musim panas.”

Setelah mengatakan itu, Chabashira kembali mengoperasikan tablet. Tidak lama kemudian, layar monitor menampilkan sebuah gambar.

Gambar pertama yang ditampilkan adalah sebuah kapal pesiar mewah.

Kami Kelas D, cukup akrab dengan pemandangan itu.

“Aku akan menjelaskan tentang kegiatan kalian di liburan musim panas.”

Untuk sesaat, para siswa saling memandang satu sama lain, mereka menunjukkan wajah gembira setelah mendengar kata-kata manis Chabashira.

Namun, kombinasi antara kapal pesiar dan liburan mengingatkanku akan sesuatu yang berbeda.

Sekolah ini, tidak akan membiarkan siswanya bersantai begitu saja. Sementara aku sedang mengingat hal itu, gambar di monitor beralih ke bagian luar dan bagian dalam kapal, lalu jadwal kami.

“Selama 8 hari 7 malam, yaitu dari tanggal 4 sampai 11 Agustus, kalian bebas menikmati liburan musim panas di kapal pesiar. Kalian bisa menonton pertunjukan atau memuaskan selera makan kalian. Dan sekolah tidak akan memberikan ujian khusus apapun selama kalian berada di atas kapal.”

Dengan kata lain, kami dijanjikan liburan satu minggu penuh.

Para siswa yang tadinya merasa curiga, sekarang mulai sedikit tenang.

Namun, ketenangan itu segera menghilang bersamaan dengan bergantinya gambar di monitor.

Seolah-olah gambar itu beracun bagi mata kami.

“Tapi untuk menikmati pelayaran ini, kalian harus menyelesaikan ujian khusus berikutnya.”

Setelah para siswa berfantasi untuk waktu singkat, mereka segera terseret kembali menuju kenyataan.

Menaikkan tingkat kegembiraan kami.. kemudian menjatuhkannya, biasanya metode ini akan membuat siswa kecewa.

Namun kali ini, para siswa langsung mengubah pola pikir mereka, dan bersiap untuk menerima pertempuran yang akan datang.

“Sepertinya kalian telah banyak belajar.”

Dengan merasa kagum, Chabashira tersenyum melihat kami.

Tujuan Chabashira lebih dulu membahas topik liburan, bukan karena ingin bersikap kejam.

Dia ingin kami membuktikan bahwa Kelas D yang sekarang berbeda dengan tahun lalu, meski saat ini kami masih berada di Kelas D.

Setelah melalui berbagai ujian yang sulit, kami sudah belajar untuk ‘memperkuat diri’.

(Tl note : ' mencakup mental dan pikiran, fisik dan kemampuan.. intinya perkembangan diri)

“Sensei, kapan ujian khusus ini dimulai?”

Horikita yang duduk di kursi tengah barisan depan, mengajukan sebuah pertanyaan.

“Biasanya, ujian khusus akan dimulai pada hari yang sama dengan hari pengumumannya atau keesokan harinya. Tapi sayangnya, kali ini agak sedikit lama. Ujian khusus berikutnya akan diadakan saat liburan musim panas.”

Setelah semester pertama baru saja berakhir, sekolah akan mengadakan ujian khusus pada saat liburan musim panas. Yang membuatku penasaran adalah.. bukankah terlalu awal untuk menjelaskannya sekarang? Mereka telah mengumumkannya walaupun masih ada waktu satu bulan lagi. Apa ada maksud tertentu?

Bagaimanapun, setelah melihatnya sejauh ini, ada satu ujian khusus yang muncul dibenak para siswa. Tepat saat kami membayangkannya, kata-kata Chabashira berikutnya mengubah hal itu menjadi kenyataan.

“Kalian akan berpartisipasi dan bersaing dalam ujian khusus [bertahan hidup di pulau tak berpenghuni]”

Ujian khusus, bertahan hidup di pulau terpencil.

Pertempuran antara kelas yang terjadi saat liburan musim panas tahun lalu, masih terukir jelas dalam ingatan kami. Setiap kelas bersaing dengan poin kelas yang terbatas, ada juga aturan tambahan seperti menebak pemimpin kelas lain, dan menempati spot untuk memperoleh poin.

“Kita akan melakukannya lagi tahun ini, ya…”

Keisei yang biasanya mendengarkan penjelasan ujian khusus dengan tenang, bergumam sambil mengingat kejadian itu.

Pada saat itu, siswa laki-laki dan siswa perempuan di Kelas D mengalami berbagai kesulitan dan perselisihan internal.

“Kalian semua pasti ingat ujian di pulau tak berpenghuni tahun lalu, tapi ujian tahun ini sangat berbeda dari itu. Ujian ini mungkin akan lebih sulit daripada ujian-ujian khusus sebelumnya. Tentu saja, poin kelas dan poin pribadi yang dapat kalian peroleh juga lebih banyak.”

Pada saat ujian di pulau tak berpenghuni tahun lalu, siswa bebas memilih cara bertarung mereka. Jika ingin menang, siswa harus berhemat dalam menggunakan poin, tapi jika ingin merelakan kemenangan, siswa diizinkan untuk menghabiskan waktu dengan santai. Selain itu, siswa tidak akan menerima hukuman dropout asalkan tidak melanggar peraturan yang fatal.

Meski Chabashira berkata bahwa ujian kali ini lebih sulit, sebenarnya apa perbedaannya dengan ujian tahun lalu? Mungkin sebentar lagi Chabashira akan menjelaskannya.

“Pertama-tama, aku akan mulai dengan menjelaskan jadwalnya secara detail. Kalian tidak perlu mencatatnya, karena nanti kalian bisa mengunduhnya dan memeriksanya di ponsel atau tablet kalian.”

Setelah memberikan instruksi itu, Chabashira menampilkan jadwal ujian khusus di layar monitor.

19 Juli : Berkumpul di lapangan, kemudian menaiki bus menuju pelabuhan, setelah itu naik ke atas kapal. 20 Juli : Ujian khusus dimulai, penjelasan rinci mengenai ujian akan diberikan, serta persediaan untuk bertahan hidup di pulau tak berpenghuni. 3 Agustus : Ujian berakhir, peringkat akan diumumkan di atas kapal, dan hadiah akan diberikan sesuai dengan hasilnya. *Poin pribadi untuk bulan Agustus akan diberikan setelah ujian khusus di pulau tak berpenghuni selesai. 4 Agustus : liburan satu minggu penuh di atas kapal pesiar. 11 Agustus : Kapal tiba di pelabuhan, dan kembali ke sekolah.

Upacara penutupan semester pertama akan diadakan pada hari Jum’at tanggal 16. Ujian khusus akan dimulai tiga hari sesudahnya.

Selain itu, dapat dilihat bahwa periode ujian khusus kali ini dua kali lebih lama dari yang sebelumnya, yaitu dua minggu.

“Sensei, berdasarkan jadwal ini, bukankah liburan musim panas kami menjadi lebih singkat?”

Nishimura mengajukan pertanyaan bagaikan panah yang terbang dari busurnya. Liburan musim panas biasanya sekitar 40 hari, bahkan jika kami menghitung pelayaran di atas kapal sebagai liburan musim panas, kami hanya akan mendapat waktu liburan sekitar 24 hari. Tidak mengherankan jika siswa mengajukan keluhan.

“Sayangnya, itu adalah keputusan akhir. Sekolah sudah memutuskan untuk mempersingkat liburan musim panas kalian.”

Panah yang ditembakkan oleh siswa, diterima langsung oleh pihak sekolah.

Tentu saja, pertentangan tidak bisa dihindari.

Bagi kebanyakan siswa, hari libur lebih berharga daripada hari yang dihabiskan di sekolah.

“Namun, sebagai kompensasi, kalian akan menikmati pelayaran di atas kapal pesiar selama satu minggu penuh. Satu minggu ini seharusnya lebih bernilai dari waktu dua minggu yang hilang. Seperti yang kukatakan sebelumnya, pelayaran di atas kapal dapat kalian nikmati sebagai liburan.”

Chabashira terlihat seperti sedang membujuk kami dengan kata-kata itu.

Tahun lalu kami juga menaiki kapal pesiar mewah, tapi pada waktu itu kami hanya memiliki sedikit waktu untuk menikmati pelayaran. Aku ingat saat itu kami langsung mengerjakan ujian zodiak setelah menyelesaikan ujian bertahan hidup di pulau terpencil.

Bagi kami yang tinggal di lingkungan sekolah, dunia luar terasa sangat baru dan menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa ini adalah liburan musim panas terbaik karena kami bisa menjalani kehidupan yang berbeda dari biasanya, meskipun hanya berada di atas kapal. Bahkan siswa yang kurang puas sudah mulai menerimanya. Jika mereka tidak dapat menerima hal itu, mereka tidak akan bisa bergerak maju.

Tidak seperti tahun lalu, tahun ini para siswa memiliki poin pribadi dalam jumlah tertentu, jadi tidak akan ada siswa yang merasa tidak nyaman di atas kapal. Itu juga menjadi faktor penting untuk mengurangi stress siswa.

“Baiklah, sekarang mari kita beralih ke topik utama. Perbedaan besar antara ujian tahun lalu dengan ujian kali ini adalah [Skala]. Selain waktu ujian yang berlangsung dua minggu, luas pulau tak berpenghuni untuk ujian ini jauh lebih besar dari yang sebelumnya.”

Sebuah pulau tak berpenghuni yang mengambang di atas laut diproyeksikan oleh sebuah drone.

“Dan juga, kalian tidak hanya bersaing dengan siswa di angkatan yang sama, tapi juga dengan siswa di angkatan yang berbeda.”

Dengan kata lain, ujian ini akan dilakukan dalam skala yang melebihi waktu sebelumnya dalam berbagai aspek.

“Tentunya jumlah orang yang akan kalian hadapi juga lebih banyak daripada ujian sebelumnya.”

Meskipun ini adalah perkembangan yang tak terduga, ujian bertahan hidup ini akan melibatkan siswa di semua angkatan.

Selain itu, bagian yang paling mengejutkan adalah.. kami tidak hanya bersaing dengan siswa seangkatan saja.

“Itu… bukankah akan sangat merugikan untuk siswa kelas satu, dan menguntungkan untuk siswa kelas tiga?”

Pertanyaan itu datang dari Yousuke, yang membenci ketidakadilan. Jika ujian khusus ini melibatkan siswa di semua angkatan, mereka harus menerima perlakuan yang adil. Tapi sekarang bukan itu masalahnya. Berdasarkan perbedaan usia, fisik dan pengalaman, ada kesenjangan yang besar.

“Aku tahu apa yang kau maksud, tapi dari awal aku sudah mengatakan bahwa tidak ada ujian yang 100% adil. Bahkan jika kita mengambil contoh dari kelas dua, masih ada perbedaan sekitar satu tahun antara siswa yang lahir terlambat dan lahir lebih awal, tapi kalian masih bersaing di panggung yang sama, kan?”

Dengan kata lain, meskipun ada perbedaan satu tahun dalam angkatan yang sama, jika dilihat dari usia, mungkin ada kerugian sekitar dua tahun yang harus diterima oleh siswa yang lahir terlambat.

“Jika siswa kelas satu meminta nasehat, sebagai senpai, kalian wajib menjawabnya, tapi.. seberapa banyak yang ingin dikatakan itu terserah kalian. Ini sama seperti kalian meminta nasehat kepada siswa kelas tiga.”

Tampaknya kami bisa memberi nasihat sebanyak yang diinginkan, tapi itu sama saja seperti membantu musuh.

“Ada beberapa kesenjangan di antara semua angkatan, tapi pada dasarnya semua orang akan bertarung dipanggung yang sama. Oleh karena itu, untuk mengisi kesenjangan tersebut, siswa yang lebih muda akan menerima hadiah yang lebih banyak, dan hukuman untuk mereka akan diringankan.”

Jadi, semakin tinggi kelasmu, semakin kecil hadiah yang akan kau dapatkan, dan semakin berat hukuman yang akan kau terima? Sistem ini hampir sama seperti ujian khusus berpasangan di bulan April lalu. Saat itu, meski kami melakukan ujian bersama, siswa kelas dua akan mendapatkan hukuman pengusiran jika tidak lulus ujian, sedangkan siswa kelas satu tidak akan menerima poin pribadi selama 3 bulan. Ada perbedaan besar antara dua hukuman itu.

“Mari kita lanjutkan. Sekarang aku akan menjelaskan secara garis besar [bagian] dari aturan ujian bertahan hidup di pulau tak berpenghuni.”

Siswa saling memandang satu sama lain mendengar kata [bagian].

“Dengan kata lain, semua aturan tidak akan diumumkan hari ini.”

Chabashira meminta kami untuk mendengarkannya dengan tenang, kemudian dia mengganti gambar di layar monitor.

Saat aku melihat layar monitor, muncul kata [kelompok] yang menonjol.

“Agar kalian dapat memahami aturan ujian khusus ini, kalian harus lebih dulu memahami tentang kelompok.”

Penjelasan ujian khusus kali ini mungkin akan lebih lama dari ujian-ujian sebelumnya.

Ini seperti menyiratkan betapa sulitnya ujian yang akan kami hadapi.

“Pada ujian khusus berikutnya, dengan kata lain dalam bertahan hidup di pulau tak berpenghuni, kalian harus membentuk kelompok besar dengan anggota 6 orang, sekolah menetapkan aturan itu untuk membuat kalian saling bekerja sama. Dan hal pertama yang perlu kalian ingat adalah.. kalian dapat membentuk kelompok besar dengan siswa seangkatan, terlepas dari kelas manapun.”

“Itu berarti… siswa kelas dua bisa dianggap sebagai sekutu…?”

Gumam Horikita, yang dulunya menganggap siswa di kelas lain sebagai musuh, suaranya bergema di dalam ruang kelas.

Chabashira mendengarnya, tapi dia terus melanjutkan penjelasan tanpa membalas perkataan Horikita.

“Dari hari ini sampai hari Jum’at, 16 Juli, sekitar dua minggu lagi, kalian diberikan hak untuk memilih dua orang siswa kelas dua yang kalian inginkan untuk membentuk kelompok kecil maksimal 3 orang. Kelompok kecil merupakan dasar dari kelompok besar. Namun, meski aku mengatakan kalian bebas memilih siapapun, masih ada aturan untuk itu. Pertama, seperti yang kukatakan, kalian hanya dapat membentuk kelompok kecil dengan siswa dari angkatan yang sama. Kalian tidak dapat membentuk kelompok kecil dengan siswa kelas satu ataupun siswa kelas tiga.”

(Tl note : dalam ujian khusus ini ada dua macam kelompok yaitu kelompok kecil dan kelompok besar. Kelompok kecil dapat dibentuk dengan siswa seangkatan [anggotanya bisa 3 orang, 2 orang ataupun solo…)

Itu berarti kami dapat membentuk kelompok kecil dengan Kelas 2-A atau Kelas 2-C.

Tampaknya siswa kelas satu dapat membentuk kelompok kecil maksimal 4 orang, dan kelas tiga maksimal 3 orang, sama dengan kelas dua. Ini mungkin salah satu aturan yang telah disiapkan untuk setiap tahun ajaran. Aturan ini ditampilkan dengan jelas di layar monitor.

Situasi dimana siswa antar kelas bekerja sama dan membentuk kelompok terkuat untuk berkompetisi bisa saja terjadi.

Jika kami dapat membentuk kelompok yang ideal dengan bebas, kami memiliki peluang yang tinggi untuk menang.

Sebaliknya, jika kelas-kelas lain membentuk kelompok dengan memilih orang-orang terbaik, kami harus bekerja sama untuk bersaing menghadapi mereka.

“Kemudian, untuk rasio siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam membentuk kelompok kecil campuran di ujian ini adalah, jumlah siswa perempuan setidaknya harus 2/3 atau lebih.”

Itu berarti kombinasi 2 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan, atau 1 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan tidak diperbolehkan.

Kombinasi untuk kelompok kecil di tampilkan pada layar monitor.

[1 laki-laki] [2 laki-laki] [3 laki-laki]

[1 perempuan] [2 perempuan] [3 perempuan]

[1 laki-laki dan 2 perempuan]

Totalnya ada 7 kombinasi. Sebaliknya, [2 laki-laki dan 1 perempuan] serta [1 laki-laki dan 1 perempuan] akan di tolak dan tidak diizinkan untuk membentuk kelompok.

“Apa yang akan terjadi jika kami tidak membentuk kelompok… atau tidak bisa membentuk kelompok?”

“Seperti yang kalian lihat di layar monitor, 1 orang dapat membentuk kelompok kecil. Meskipun manfaatnya akan berkurang, tidak ada masalah serius yang akan muncul. Ujian khusus ini dapat dilakukan terlepas dari jumlah orang di dalam kelompok. Siswa di izinkan menantang ujian ini solo, baik itu laki-laki maupun perempuan.”

Lebih banyak orang lebih baik, tapi satu orang masih tetap bisa mengikuti ujian khusus.

“Beberapa siswa mungkin berpikir akan lebih mudah bergerak solo, tapi.. lebih baik memiliki anggota sebanyak mungkin. Selain keuntungan memiliki banyak orang, hak istimewa akan diberikan kepada kelompok yang memiliki banyak anggota. Oleh sebab itu, aku sarankan jangan memilih untuk bertarung solo kecuali kalian tidak punya pilihan lagi.”

Jika dapat menangani ujian ini dengan mudah, bertarung solo bukanlah pilihan yang buruk, tapi siswa yang tidak dapat membentuk kelompok terpaksa harus menjalani ujian dalam keadaan yang kurang menguntungkan. Dalam hal ini, membentuk kelompok kecil dengan tiga orang adalah syarat minimum bagi siswa biasa.

“Tidak ada hal penting yang perlu kukatakan selain keuntungan membentuk kelompok dengan banyak orang, tapi ada satu hal yang harus kalian perhatikan. Begitu kelompok kalian telah dikonfirmasi, kalian tidak bisa pindah ke kelompok lain apapun alasannya.”

Sepertinya siswa harus tetap bersama anggota kelompoknya sebagai sekutu sampai ujian khusus berakhir.

“Kami tidak bisa pindah ke kelompok lain, tapi kami diperbolehkan membentuk kelompok besar dengan anggota 6 orang pada hari ujian khusus, bukan? Namun saat ini, kami hanya dapat membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang. Apa maksudnya itu?”

Yousuke mengajukan pertanyaan itu pada Chabashira.

“Kau benar, itulah poin pentingnya. Setelah ujian khusus dimulai, kelompok-kelompok kecil yang telah terbentuk akan berkumpul (atau bergabung) menjadi kelompok besar. Kalian dapat membentuk kelompok besar dengan menggabungkan 2 kelompok yang terdiri dari 3 orang tiap kelompok atau 3 kelompok yang terdiri dari 2 orang tiap kelompok, atau bahkan 6 kelompok solo. Tapi, masih ada syarat agar sebuah kelompok besar disetujui. Ketika berada dalam kelompok besar yang terdiri dari 4 orang, proporsi siswa perempuan setidaknya harus lebih dari 50%.”

Sepertinya aturan tentang 2/3 siswa perempuan harus ada dalam kelompok, akan berubah menjadi 1/2 saat membentuk kelompok besar. Kalau memang seperti itu, membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 1 atau 2 orang sejak awal bisa dijadikan sebuah strategi.

“Setelah mendengarkan penjelasanku sampai sekarang, mungkin beberapa dari kalian berpikir bahwa kalian bisa membentuk kelompok besar begitu ujian dimulai, tapi itu tidaklah mudah. Meskipun kalian bebas memilih anggota, kesulitan membentuk kelompok besar yang ideal dalam ujian ini sangatlah tinggi. Kalian mungkin tidak akan dapat membuat kelompok besar hingga 6 orang. Situasi seperti itu bisa saja terjadi.”

Tampaknya memiliki kelompok dengan anggota yang sedikit tidak begitu efektif, jika mempertimbangkan resiko bertahan hidup sendirian di pulau tak berpenghuni dari awal sampai akhir, membentuk kelompok tiga orang sebelum ujian dimulai adalah cara yang lebih aman.

Jika tidak menghitung siswa yang sudah putus sekolah, setiap kelas memiliki 40 siswa. Di setiap angkatan terdapat 4 kelas, itu berarti ada 160 siswa di setiap angkatan. Dalam peraturan telah dinyatakan bahwa kami bisa membentuk kelompok besar maksimal 6 orang, jadi setidaknya akan ada 81 kelompok begitu ujian dimulai. Tapi tidak ada jaminan kalau setiap kelompok bisa mendapatkan 6 anggota, jumlah kelompok besar yang akan berkompetisi satu sama lain mungkin bisa mencapai ratusan.

“Aku tahu kalian pasti bingung saat aku mengatakan kalian bebas memilih anggota kelompok. Bagaimanapun juga, kalian masih belum mengerti tentang ujiannya dan kemampuan seperti apa yang akan dibutuhkan nantinya.”

Seolah mengetahui apa yang kami pikiran, Chabashira melanjutkan.

“Saat ini aku belum bisa memberitahu kalian tentang isi ujian khusus berikutnya. Tapi aku akan memberikan sedikit bocoran tentang kemampuan apa saja yang kalian butuhkan di sana.”

Setelah mengatakan itu, Chabashira melihat ke arah para siswa, yang menunjukkan eskpresi tegang.

“Pada ujian tahun lalu, banyak siswa yang merasa khawatir dan gugup, sehingga tidak bisa menunjukkan potensi mereka yang sebenarnya. Namun, perlu diingat bahwa ujian tahun ini akan membutuhkan [semua kemampuan]. Kemampuan akademik, fisik, mental dan berkomunikasi. Selain yang kusebutkan, kalian juga mendapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuan lain yang kalian kuasai.”

Menguasai bidang akademik dan olahraga saja tidaklah cukup.

Bisa dikatakan, siswa yang memiliki banyak kemampuan akan memperoleh keuntungan.

Mengaitkan [pulau tak berpenghuni] dengan [bidang akademik] memang terdengar tidak masuk akal, tapi ada beberapa cara untuk menghubungkan keduanya dalam ujian ini.

Misalnya, membuat peraturan dimana kau tidak akan mendapatkan makanan kecuali kau menjawab pertanyaan dengan benar.

Jika itu terjadi, aku bisa membayangkan kelompok yang dibentuk hanya dengan anggota yang berkemampuan fisik tinggi, akan gagal melewati ujian.

“Membentuk kelompok dengan siswa yang akrab dengan kalian memang penting, tapi kemampuan keseluruhan setiap anggota kelompok akan menentukan hasil ujian khusus. Oleh sebab itu, aku menyarankan kalian memilih anggota yang tepat.”

Bekerja sama dengan siswa yang kemampuan keseluruhannya tinggi akan lebih menguntungkan.

Namun, seperti yang dikatakan Chabashira tadi, memilih teman terdekat juga tidak bisa diabaikan.

Lagipula kami belum tahu apa-apa tentang ujian ini, ada kemungkinan kerjasama yang bagus akan mempengaruhi penilaian.

“Aku tadi mengatakan kalau semakin banyak orang, maka akan semakin menguntungkan, tapi alasannya bukan karena keuntungan jumlah. Melainkan karena berkaitan dengan aturan putus sekolah dalam ujian ini. Mari kita bayangkan situasinya. Pertama, Hirata menantang ujian ini solo sampai akhir. Kedua, Hirata, Sudou, dan Hondou membentuk kelompok untuk menantang ujian. Kita akan coba membandingkan kedua situasi ini.”

Setelah Chabashira selesai mengetik sesuatu di tablet, gambar di layar monitor beralih menampilkan kelompok 1 orang yang hanya terdiri dari Hirata, dan juga kelompok 3 orang yang berisikan tiga nama siswa, termasuk Hirata. Bagian dalam bingkai setiap nama diberi warna biru.

“Kita asumsikan saja, selama ujian khusus berlangsung, Hirata mengalami kecelakaan yang membuatnya tidak bisa melanjutkan ujian. Jika dia menantang ujian khusus solo, maka kelompoknya akan didiskualifikasi dan menerima hukuman pada saat itu juga.”

Nama Hirata dalam kelompoknya berubah menjadi merah, itu menandakan bahwa dia sudah didiskualifikasi.

“Di sisi lain, seandainya Hirata berada dalam kelompok 3 orang, kira-kira apa yang akan terjadi…?”

Nama Hirata tetap berubah menjadi warna merah, tapi nama kedua anggotanya yang lain masih berwarna biru.

“Hirata yang telah didiskualifikasi, akan dikirimkan kembali ke kapal, tapi dua anggota yang lain masih dapat melanjutkan ujian khusus tanpa masalah. Dan seandainya kelompok mereka bertahan sampai akhir dan menempati peringkat pertama, Hirata akan dianggap sebagai salah satu pemenang, karena dia juga bagian dari kelompok.”

Itu berarti, meskipun ada anggota yang keluar, tidak akan jadi masalah selama masih ada anggota kelompok yang bertahan sampai akhir.

Intinya, semakin sedikit anggota kelompok, semakin besar kerugian yang akan ditanggung.

“Tidak peduli seberapa banyak anggota yang keluar di tengah-tengah ujian, selama kelompok masih memiliki anggota yang tersisa, mereka berhak untuk melanjutkan ujian. Dengan kata lain, semakin banyak orang di dalam kelompok, semakin besar kesempatan untuk bertahan sampai akhir.”

Jadi begitu. Memilih anggota kelompok yang tepat sangatlah penting.

Tidak peduli seberapa hebatnya seorang siswa, mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa jika terjadi kecelakaan dan menderita luka parah.

Dengan mempertimbangkan resiko tersebut, membentuk kelompok 6 orang adalah salah satu strategi yang tepat untuk meraih kemenangan.

“Sekarang, aku akan menjelaskan tentang hadiahnya, karena kalian sudah mengerti betapa pentingnya menentukan anggota kelompok.”

Untuk pertama kalinya, kami akan mengetahui pengaruh ujian ini terhadap kelas jika kami berhasil melewatinya.

Pembagian Hadiah:

○Peringkat pertama: 300 poin kelas, 1 juta poin pribadi, 1 poin perlindungan. ○Peringkat kedua: 200 poin kelas, 500.000 poin pribadi. ○Peringkat ketiga: 100 poin kelas, 250.000 poin pribadi. ●Kelompok yang berada dalam 50% teratas (termasuk peringkat pertama sampai ketiga): 50,000 poin pribadi. ●Kelompok yang berada dalam 70% teratas (termasuk peringkat pertama sampai ketiga): 10,000 poin pribadi. *Poin kelas yang didapatkan oleh tiga kelompok teratas akan dibayarkan oleh tiga kelompok terbawah. *Poin kelas yang didapat akan dibagi sama rata sesuai dengan jumlah kelas yang berada dalam kelompok, bukan berdasarkan jumlah anggota.

Hadiah berupa poin kelas dan poin pribadi yang ditampilkan pada layar monitor sangatlah banyak. Jika kami berhasil menempati tiga peringkat teratas, hal itu tentunya akan mempengaruhi peringkat kelas, namun ada yang aneh dengan itu…

“Ini adalah daftar hadiah untuk ujian khusus kali ini. Perlu diingat bahwa kalian tidak bisa membentuk kelompok kecil diluar angkatan. Dan kali ini persaingan dengan angkatan yang berbeda tidak bisa dihindari. Namun, hadiah dan hukuman yang bisa kalian dapatkan juga dipengaruhi oleh [jumlah kelas dalam kelompok]. Misalnya, jika kelompok yang terbentuk dari Kelas D berhasil menempati peringkat pertama, maka semua hadiah untuk peringkat pertama akan diberikan kepada Kelas D. Sebaliknya, jika kelompok yang terbentuk dari 4 kelas berbeda berhasil menempati peringkat pertama, hadiahnya akan dibagi sama rata untuk 4 kelas. Memang benar jika siswa terbaik dari masing-masing kelas membentuk satu kelompok, kesempatan untuk menang akan meningkat, tapi selisih poin antar kelas tidak akan berubah sama sekali.”

Jumlah siswa dari setiap kelas tidak akan berpengaruh dalam sebuah kelompok, sekolah hanya akan membagikan 300 poin kelas secara merata untuk masing-masing kelas. Jika itu terjadi, selisih poin dengan kelas lain tidak akan berkurang sama sekali meskipun kami menempati peringkat pertama. Tidak, pada tahap ini, kami hanya dapat membentuk kelompok kecil maksimal 3 orang, jadi akan ada satu kelas yang tertinggal. Mustahil untuk mengadakan diskusi (bernegosiasi) yang ideal.

“Kemudian―total hadiah 600 poin kelas untuk tiga peringkat teratas akan dibayarkan oleh kelompok yang berada di tiga peringkat terbawah. Misalnya peringkat pertama dimenangkan oleh kelompok kelas dua, sementara peringkat terakhir ditempati oleh kelompok kelas satu, maka hadiah [poin kelas] akan dikumpulkan dari setiap anggota di kelompok kelas satu tersebut. Kelompok yang menempati peringkat kedua juga akan menerima hadiah dari kelompok yang berada di peringkat kedua terbawah, begitu pula untuk peringkat ketiga.”

Dengan kata lain, situasinya mungkin akan berkembang menjadi kompetisi mencuri poin kelas dari angkatan yang berbeda.

“Selanjutnya, aku akan menjelaskan apa yang terjadi seandainya kedua kelompok yang berada di peringkat atas dan peringkat bawah berasal dari angkatan yang sama. Dalam hal itu, kelompok yang menempati peringkat terakhir akan kehilangan 100 poin kelas, kelompok yang berada di peringkat kedua terakhir akan kehilangan 66 poin kelas, dan yang berada di peringkat ketiga terakhir akan kehilangan 33 poin kelas, lalu semua poin itu akan diberikan kepada tiga kelompok teratas. Seandainya semua anggota kelompok di peringkat pertama berasal dari kelas yang sama, maka kelas mereka akan menerima 300 poin kelas, tapi jika ada siswa dari kelas mereka yang menempati peringkat terakhir, 100 poin kelas akan dikurangi dan mereka hanya akan menerima 200 poin kelas.”

Jika kelompok yang anggotanya terdiri dari keempat kelas menempati peringkat pertama, poin kelas yang akan diterima oleh masing-masing kelas adalah 75 poin. Bahkan jika kelompok dari kelas kami menang, kami masih akan menderita kerugian seandainya ada siswa dari kelas kami yang menempati tiga peringkat terbawah.

“Seandainya poin kelas yang dikumpulkan kurang dari jumlah hadiah, sekolah akan menanggung sisanya. Aturan ini juga berlaku jika menerima hadiah dari angkatan yang berbeda.”

Jika ada kelas yang tidak punya cukup poin untuk membayar, sekolah akan menjamin hadiahnya.

“Sebagai tambahan, seandainya kelompok yang terdiri dari 4 kelas (campuran) menempati posisi terakhir, jumlah poin yang diambil dari masing-masing kelas akan dikurangi. Peringkat terakhir akan kehilangan 75 poin kelas, peringkat dua terakhir akan kehilangan 50 poin kelas dan peringkat tiga terakhir akan kehilangan 25 poin kelas. Hukuman akan ditanggung sama rata.”

Karena tahu betapa sulitnya keempat kelas untuk bekerja sama, sekolah memberikan sedikit keringanan.

“Memang benar, kelompok yang berada di peringkat tiga terbawah akan menerima hukuman. Mereka akan kehilangan poin kelas, tapi bukan hanya itu saja. Semua anggota kelompok yang berada di peringkat lima terbawah akan dikeluarkan dari sekolah.”

Para siswa terkejut mendengarnya.

Jika semua kelompok itu beranggotakan 6 orang, maka 30 orang akan dikeluarkan dari sekolah.

“Mi-Misalkan hanya siswa Kelas 2-D yang berada di peringkat terbawah…”

“Kemungkinan terburuknya, kelas kita akan kehilangan 9 orang. Tapi, kalian tidak perlu khawatir. Seandainya kalian menerima hukuman itu, kelompok kalian bisa membayar 6 juta poin pribadi agar terhindar dari hukuman. Pembagian ini berdasarkan jumlah anggota di dalam satu kelompok. Untuk kelompok yang memiliki anggota 6 orang, setiap anggota hanya perlu membayar 1 juta poin pribadi agar bisa selamat.”

Bahkan jika kami menerima hukuman, tampaknya masih ada cara untuk menghindarinya.

“Begitu ujian dimulai, kalian tidak dapat meminjam poin pribadi dari siswa lain, karena itu, penting bagi kalian untuk menyediakan banyak poin pribadi sebelum menaiki kapal.”

Sepertinya saat ujian berlangsung, opsi untuk saling membantu satu sama lain tidak diizinkan oleh sekolah, kami harus mengumpulkan poin yang cukup sebelum ujian dimulai.

“Apa yang akan terjadi jika ada anggota kelompok yang tidak mampu membayar?”

“Tidak perlu khawatir. Bahkan jika 5 anggota lainnya tidak mampu membayar, kau masih bisa selamat asalkan membayar 1 juta poin pribadi.”

Tampaknya kami tidak perlu khawatir dengan risiko dropout, selama kami memiliki poin yang cukup.

“Aku ingin menanyakan sesuatu.”

Horikita yang duduk tepat di hadapan Chabashira, mengangkat tangannya.

“Dalam aturan, jika kami membentuk kelompok dengan siswa kelas lain, hadiahnya akan dibagi sama rata. Bukankah ini sama saja seperti menyuruh kami untuk membuat kelompok dengan teman sekelas?”

Menurut Horikita, bahkan jika kami bekerja sama dengan kelas lain dan meraih kemenangan, tidak ada gunanya jika hadiah akan dibagi sama rata.

“Kalau kalian tidak mau membentuk kelompok dengan kelas lain, kalian hanya perlu memilih anggota dari kelas kalian sendiri. Itu saja.”

Chabashira menyerahkan pembentukan kelompok pada kami.

Sebenarnya, tidak ada solusi yang tepat untuk masalah ini. Namun, satu hal yang pasti, jika kami membentuk beberapa kelompok dari kelas kami sendiri untuk memonopoli semua hadiah, maka siswa yang tertinggal akan mengalami kesulitan dalam ujian nanti dan mereka bisa saja dikeluarkan dari sekolah.

Di sisi lain, walaupun membentuk kelompok dengan kelas lain akan membuat hadiah yang kami terima berkurang, itu akan membuat kami lebih mudah untuk membentuk kelompok dan mengurangi risiko terkait adanya siswa yang dikeluarkan. Tentu saja, masalahnya bukan hanya itu saja.

Kami harus membentuk kelompok yang dapat bertahan sampai akhir di pulau tak berpenghuni.

Berikut ini ringkasan informasi yang telah disampaikan Chabashira sejauh ini:

Siswa akan bertahan hidup selama dua minggu di pulau tak berpenghuni. ○ Ujian ini akan menilai seluruh kemampuan siswa, sehingga kelompok yang kemampuan keseluruhannya paling tinggi, memiliki peluang lebih besar untuk menang. Tapi kerja sama anggota dalam kelompok juga perlu diperhatikan. ○ Kelompok yang berhasil menduduki peringkat teratas akan menerima poin kelas, poin pribadi, poin perlindungan dan hadiah khusus lainnya (Poin kelas akan dibagi sama rata tergantung jumlah kelas dalam kelompok). ○ Kelompok dapat dibentuk dengan anggota minimal 1 orang dan maksimal 6 orang, semakin banyak anggota maka akan semakin bagus (Peringkat kelompok akan ditentukan berdasarkan anggota kelompok yang dapat bertahan sampai akhir atau tidak). ○ Kelompok yang menduduki peringkat terbawah akan menerima hukuman yaitu dikeluarkan dari sekolah. ○ Kelompok kecil yang dibentuk sebelum ujian dimulai harus terdiri dari siswa di angkatan yang sama (maksimal 3 orang). ○ Membentuk kelompok besar ketika ujian berlangsung tidaklah mudah.

Kira-kira begitulah, namun itu belum mencakup keseluruhan ujian khusus ini.

“Sejauh ini, aku sudah menjelaskan bagian rumitnya, tapi masih ada lagi yang harus kujelaskan.”

Setelah menghela nafas dalam-dalam, Chabashira beralih ke penjelasan berikutnya.

“Lihatlah ini.”

Gambar di monitor beralih menampilkan tabel yang memuat delapan kategori.

Daftar Kartu Dasar: 1. Head Start: Pada saat ujian dimulai, jumlah poin yang dimiliki siswa akan dikalikan 1,5 (satu setengah). 2. Bonus: Hadiah poin pribadi untuk pemilik kartu ini akan digandakan. 3. Half Off: Pemilik kartu ini hanya perlu membayar setengah dari poin pribadi saat menerima penalti. Kartu ini hanya berlaku bagi pemiliknya. 4. Stowaway: Digunakan untuk menunjuk satu kelompok begitu ujian dimulai. Siswa yang memiliki kartu ini akan menerima setengah dari poin pribadi yang dimenangkan oleh kelompok yang ditunjuk. Namun jika pemilik kartu ini bergabung dengan kelompok yang ditunjuknya, efek kartu ini tidak akan aktif. 5. Insurance: Seandainya pemilik kartu ini jatuh sakit saat ujian berlangsung, sekolah akan memberikan waktu istirahat selama satu hari. Kartu ini tidak berlaku untuk siswa yang didiskualifikasi karena berbuat curang. Daftar Kartu Spesial : 1. More People: Pemilik kartu ini bisa membentuk kelompok yang terdiri dari 7 orang. Kartu ini bisa diaktifkan begitu ujian dimulai. Syarat mengenai rasio antara laki-laki dan perempuan dalam sebuah kelompok tidak akan berlaku. 2. Nullify: Jika pemilik kartu ini terancam dikeluarkan, maka poin pribadi yang harus dibayar akan dikurangi hingga nol. Hanya bisa digunakan oleh siswa yang memiliki kartu ini. 3. Trial: Pemilik kartu ini berhak mendapatkan poin kelas 1.5 kali lebih banyak dalam ujian ini. Namun, jika gagal menduduki posisi 30% teratas, maka kelompok yang anggotanya memiliki kartu ini akan menerima hukuman. Bonus poin kelas itu akan diberikan oleh pihak sekolah.

“A-Apa ini?”

“Kartu ini akan berpengaruh dalam ujian khusus di pulau tak berpenghuni, dan semua siswa akan menerima salah satunya. [Efek Kartu] dapat kalian pahami dengan melihat penjelasannya.”

Terdapat 8 jenis kartu yang terlihat di monitor, ada kartu yang khusus untuk melindungi diri sendiri, dan ada pula kartu yang khusus untuk memberikan keuntungan selama ujian berlangsung. Kartu terakhir yaitu [Kartu Trial] adalah satu-satunya yang memiliki efek samping yang merugikan.

Jika dapat memanfaatkannya dengan baik, kartu itu memiliki potensi yang lebih tinggi daripada yang lain. Tapi tidak mudah untuk meraih 30% teratas.

“Setiap siswa akan menerima salah satu dari 8 kartu ini secara acak. Kartu-kartu ini akan dibagikan besok pagi, dan kartu yang kalian dapatkan bisa ditukarkan atau diperjualbelikan dengan siswa di angkatan yang sama hingga ujian khusus dimulai. Kalian bisa melihat kartu yang dimiliki oleh masing-masing siswa dalam OAA. Kalian bisa menjual kartu yang kalian miliki pada siswa yang ingin membelinya, atau kalian juga bisa mengumpulkan banyak kartu dengan membelinya dari siswa lain. Namun jika kalian mempunyai kartu yang sama, efeknya tidak akan digandakan, jadi tidak ada gunanya mengumpulkan kartu yang sama.”

Peraturan Terkait Kartu : 1. Kartu Dasar dan Kartu Spesial dapat ditukarkan dengan siswa seangkatan. 2. Kartu tidak bisa ditukarkan dengan teman sekelas. Setelah ditukarkan sekali, kartu itu tidak bisa ditukarkan lagi. 3. Siswa tidak bisa menggunakan fungsi dari kartu yang sama lebih dari sekali, tidak peduli seberapa banyak kartu yang dimiliki.

Dengan kata lain, setiap siswa hanya bisa menggunakan maksimal 7 kartu.

Namun, karena hal positif dan negatif bisa saja terjadi, tidak mungkin untuk menggunakan semua kartu dalam ujian. Pada akhirnya, kau hanya membutuhkan kartu yang sudah dimiliki sejak awal agar kartu-kartu tersebut dapat digunakan secara efektif.

“Setiap angkatan hanya menerima tiga kartu spesial dan dibagikan secara acak. Oleh karena itu, ada kemungkinan hanya satu kelas yang memegang 3 kartu spesial. Itu saja penjelasannya untuk sekarang.”

Penjelasan panjang mengenai hadiah dan hukuman dalam ujian bertahan hidup di pulau terpencil akhirnya selesai.

Dan kami juga sudah mendengar informasi tambahan terkait pembagian kartu.

“Beberapa dari kalian mungkin tidak mengerti dengan semua penjelasan ini. Tapi kalian tidak perlu khawatir, manual ujian khusus ini akan dikirimkan secara otomatis ke tablet masing-masing sebelum jam istirahat makan siang. Kalian dapat memeriksanya nanti di sana.”

Setelah Chabashira memberi semua penjelasan itu, bel berbunyi.. yang menandakan berakhirnya jam pertama.

“Masih ada banyak waktu sebelum ujian dimulai. Pikirkan baik-baik strategi seperti apa yang akan kalian gunakan nantinya.”

Setelah memberi nasihat itu, Chabashira meninggalkan ruang kelas. Kemudian para siswa berkumpul bersama.

Sementara itu, Kouenji, yang duduk di sebelah kiriku dengan satu kursi kosong di antara kami, langsung berdiri setelah Chabashira pergi dan berjalan menuju koridor. Ini hanyalah tindakan egois yang dilakukan Kouenji sehari-hari, tapi ini lebih cepat dari biasanya.

Aku merasa ada yang aneh dengan perilaku Kouenji hari ini, aku memutuskan untuk mengikutinya.

Aku menghilangkan suara langkah kakiku agar dia tidak menyadari keberadaanku. Namun, tempat ini cukup terbatas karena bukan di pulau tak berpenghuni yang memiliki banyak pohon untuk bersembunyi.

Tapi, orang normal biasanya tidak akan menjalani kehidupan mereka dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi. Bahkan jika seorang amatiran diikuti oleh amatiran yang lain, dia tidak akan menyadari keberadaan orang yang mengikutinya.

Tak lama kemudian, aku bisa mendengar suara Chabashira dan Kouenji dari sudut koridor.

Aku menahan nafasku sedikit dan mendengarkan pembicaraan mereka dari balik tembok.

“Jadi, apa yang ingin kau bicarakan Kouenji?”

“Kurasa, aku belum menerima penjelasan yang penting dari Teacher.”

Chabashira, yang saling berhadapan dengan Kouenji, bertanya padanya.

“Penjelasan penting?”

“Seandainya siswa yang menantang ujian khusus solo jatuh sakit saat ujian sedang berlangsung, apa yang akan terjadi?”

“Kukira kau ingin bertanya apa, ternyata hanya sesuatu yang membosankan.”

Meskipun aku tidak bisa melihat wajahnya, aku bisa mendengar Chabashira tertawa kecil.

“Pada tahun lalu, kau mengundurkan diri di tengah-tengah ujian karena alasan sakit. Sayangnya itu tidak akan berhasil untuk tahun ini. Kau hanya akan menerima hukuman tanpa perlakuan khusus apapun. Dengan kata lain, kau harus membayar 6 juta poin pribadi agar tidak dikeluarkan. Tapi dilihat dari kondisimu sekarang, kau tidak akan sanggup membayarnya.”

“Fufu, memang benar. Aku dalam masalah karena sekarang aku tidak punya poin yang banyak.”

Tampaknya Kouenji masih berencana untuk mundur, bahkan dalam ujian kali ini.

Tapi, tidak mungkin bagi orang yang membentuk tim solo, mundur di tengah ujian.

“Jadi, apa yang akan kau lakukan? Tetap mempertahankan kebebasanmu, dan dikeluarkan dari sekolah?”

“Entahlah, aku juga penasaran apa yang harus kulakukan. Teacher boleh pergi sekarang.”

Kouenji sepertinya sudah puas dengan jawaban Chabashira, dia memintanya untuk pergi. Tidak lama setelah itu, suara langkah kaki Chabashira terdengar semakin menjauh.

Kouenji sepertinya juga akan segera pergi. Tidak ada gunanya lagi aku berlama-lama di sini.

Aku memutuskan untuk meninggalkan tempat ini tanpa membuat kebisingan.

Tapi―

“Ngomong-ngomong, orang yang bersembunyi disana dan telah mengikutiku dari tadi, siapa itu?”

Kouenji menyadari keberadaanku yang bersembunyi di balik tembok. Suaranya bergema di koridor.

“Apakah kau mau menunjukkan dirimu atau tidak, itu terserah padamu.”

Padahal aku sudah menghilangkan suara langkah kakiku, tapi dia masih bisa menyadari keberadaanku.

Rasanya dia seperti memiliki insting binatang buas…

Aku bisa saja kembali ke ruang kelas tanpa menunjukkan wajahku, tapi aku memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyian.

“Rupanya Ayanokouji-boy. Apa kau ada perlu denganku?”

Kouenji tidak terkejut melihatku, malahan dia menerima keberadaanku di sini.

Tapi itu bukan berarti dia sudah menduga kalau orang yang mengikutinya adalah aku, melainkan dia tidak peduli sama sekali.

“Horikita memintaku untuk mengawasimu. Dia mengatakan kalau sikapmu itu tidak bisa diprediksi.”

“Hm?”

Kouenji menatapku seolah sedang menilai ekspresiku, dia secara perlahan berjalan mendekatiku.

“Kau sepertinya pintar dalam menyimpan rahasia. Tapi, baik itu kebenaran maupun kebohongan, aku tidak bisa membedakannya darimu, Ayanokouji-boy. Aku tidak dapat mempercayai kata-kata orang seperti itu.”

“Menurutku kau bukan tipe orang yang mempercayai orang lain.”

“Fufufu, memang benar. Aku tidak percaya pada siapapun kecuali diriku sendiri. Lebih tepatnya, aku tidak tertarik dengan orang lain.”

Kouenji menghentikan langkah kakinya tepat di sampingku.

“Termasuk kau, Ayanokouji-boy.”

Aku ingat ketika aku mendapat nilai sempurna dalam matematika, Kouenji meninggalkan ruang kelas tanpa bereaksi sedikitpun.

Setelah itu, dia juga tidak bertanya pada siapapun tentang detail kemampuan yang kusembunyikan.

Aku tidak merasakan kebohongan dalam perkataan Kouenji barusan.

“Apa yang akan kau lakukan di ujian ini?”

“Yah… mengenai itu, bisakah kau memasukkanku ke dalam kelompokmu?”

Aku penasaran dengan jawabannya, tapi ternyata malah ini yang dia katakan.

Jika Kouenji bergabung ke dalam sebuah kelompok, dia dapat mengundurkan diri begitu ujian dimulai.

“Maaf, aku menolak. Aku tidak berniat untuk menerima seseorang yang akan mundur tepat setelah ujian dimulai.”

“Fufu, begitu ya, apa boleh buat.”

“Tapi, apa kau akan baik-baik saja? Bahkan jika kau dapat membentuk kelompok, pada akhirnya kau harus mempercayakan nasibmu pada anggota kelompokmu agar tidak dikeluarkan.”

“Jika aku mundur tanpa melakukan apa-apa, mungkin aku akan dikeluarkan dari sekolah.”

Kouenji kembali melanjutkan langkah kakinya yang tadi terhenti, dan melewatiku.

“Aku hanya perlu memikirkannya sebelum ujian khusus dimulai.”

Setelah mengatakan itu, Kouenji kembali ke ruang kelas.